Andi Arief: Prabowo telah mengkhianati kesepakatan dengan Demokrat


Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief mengungkap mengapa partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu tidak bersama Gerindra, PAN, dan PKS mendeklarasikan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Dia menuturkan, Prabowo telah melakukan pengkhianatan."Jadi terjadi pengkhianatan kesepakatan oleh Prabowo terhadap Partai Demokrat itu menyebabkan kita tidak berkoalisi dengan pak Prabowo," kata Andi Arief di depan kediaman SBY, kawasan Mega Kuningan, Jumat (10/8) dini hari.

Pengkhianatan yang telah dilakukan Prabowo adalah tidak duduk bersama dengan Demokrat dalam menentukan cawapres.

"Pengkhianatannya adalah untuk duduk bersama, untuk cari figur yang paling tinggi elektabilitasnya untuk menang," imbuhnya.

Demokrat akan bersama salah satu pasangan calon mendaftarkan ke KPU. Hal tersebut setelah melakukan rapat majelis tinggi di kediaman SBY. Dia mengisyaratkan tak memilih bersama Prabowo. Sementara opsi untuk abstain tak mungkin berdasarkan peraturan KPU.

"Kalau besok diputuskan untuk memilih salah satu koalisi, jam 9 kita akan ke KPU kita akan ikut mendaftarkan calon presiden dan wakil yang didukung partai Demokrat," kata dia.

Andi Arief masih geram dengan sikap Prabowo yang cenderung memilih Sandiaga. Hal itu lantaran Sandiaga memberikan mahar kepada PAN dan PKS untuk mengamankan posisi cawapres. Dia masih kukuh menyebut Prabowo sebagai jenderal kardus yang tiba-tiba berubah sikap karena politik uang.

"Kita mencium ada aroma politik tidak sehat yang saya sebut dengan jenderal kardus," kata dia.

Dia menambahkan, Prabowo tidak serius untuk memenangkan pemilu dengan menggandeng Sandiaga.

"Berdasarkan perhitungan kami bahwa kemungkinan menang di koalisi Prabowo ini sangat kecil dan pak Prabowo tidak tampak serius dalam pilpres ini. Saya kira itu saja," kata dia.


0 Response to "Andi Arief: Prabowo telah mengkhianati kesepakatan dengan Demokrat"

Posting Komentar