112 dan Seruan Bunuh Bunuh Bunuh Disiarkan di Televisi: KPI Jadi Mandul Dan Tidak Berani Bertindak!!!






Kepada Bapak/Ibu KPI (Komisi Penyiaran Indonesia)
Bapak/Ibu KPI, coba lihat dong acara yang katanya aksi damai 112, yang isinya pembacaan ayat suci dengan nada syahdu lalu diikuti lalu bunuh bunuh bunuh.
Bapak/Ibu KPI, coba lihat dong acara yang katanya aksi damai 112, tapi penuh dengan provokasi terkait pilkada DKI.
Bapak/Ibu KPI, coba lihat dong acara yang katanya aksi damai 112, yang isinya jelas-jelas nggak ada damai-damainya.
Bapak/Ibu KPI, coba lihat dong acara yang katanya aksi damai 112, yang katanya ulama tapi bukannya menebar kasih dan kesejukan malah berteriak memprovokasi.
Bapak/Ibu KPI, coba lihat dong acara yang katanya aksi damai 112, yang membuat anak, adik kami bertanya: PKI itu apa? Kenapa harus dibunuh? Kalau kita bunuh duluan emang nggak apa-apa? Berarti nggak apa-apa ya kita bunuh orang?

Bapak/Ibu KPI, coba lihat dong acara yang katanya aksi damai 112 tapi mengajak umat ‘sukarelawan’ bersumpah dengan kalimat untuk berjuang mewujudkan pimpinan yang seagama dan bersedia mengurbankan jiwa dan harta dibawah komando Imam Besar Rizieq, dengan tambahan di akhir sumpah: “Allah yang jadi saksinya.”

Bapak/Ibu KPI, coba lihat dong acara yang katanya aksi damai, yang penuh dengan doktrin mengatakan katanya keimanan kita diwujudkan dengan datang ke tempat aksi damai untuk dukung Agama dan dengan menegakkan Al Maidah 51. Hanya segitukah makna keimanan?


Lho, katanya aksi damai?
Lho, katanya tak sarat dengan politik?
Lho, katanya agama tidak patut diseret ke ranah politik?
Lho, lho, lho..

Bapak/Ibu KPI, tolong bilang ke stasiun-stasiun tivi, jangan cuma belahan dada saja yang disensor. Belahan-belahan itu diburamkan, dari belahan dada manusia sampai belahan dada di film kartun. Itu justru membuat anak kecil bertanya, “Kok itu diburemin? Kenapa?” Jawaban apa yang harus saya berikan tanpa menyinggung masalah pornografi?

Bapak/Ibu KPI, sensor juga dong acara tivi sinetron yang nggak mendidik yang isinya cuma rebutan cowok/cewek sama geng-gengan. Sensor juga dong acara tivi yang isinya memecah-belah persatuan. Ceramah-ceramah yang jelas-jelas bukannya menyejukkan malah ngompor-ngomporin. Aksi yang katanya damai tapi malah bikin panas.


Bapak/Ibu KPI, tolong bilang ke stasiun-stasiun tivi, jangan cuma adegan yang memuat banyak kekerasan/darah yang dihilangkan atau dibikin hitam putih, sensor juga dong seruan manusia berbaju seputih salju yang mengajak umatnya untuk bunuh bunuh bunuh.

Bapak/Ibu KPI, tolong bilang ke pemilik stasiun-stasiun tivi, jangan egois dong cuma memikirkan kepentingan partai dan pribadi lalu bikin berita yang timpang, seakan-akan kami ini cuma komoditi (eh, tapi emang iya sih..)

Bapak/Ibu KPI dan yang bukan KPI, izinkan saya untuk OOT (Out of Topic) sebentar dan menuangkan 14 pertanyaan yang mengusik pikiran saya ini:
Bagaimana bisa orang seperti Rizieq dan jajarannya menggunakan baju putih setiap hari tanpa ada terlihat setitik noda pun?
Berapa banyak stok baju putih yang mereka miliki? Atau berapa banyak cairan pemutih yang dituangkan untuk membuat baju mereka bebas noda? Atau berapa banyak uang yang dikeluarkan untuk mencuci baju-baju bebas noda mereka?
Berapa banyak keuntungan yang diperoleh dari penggiringan opini yang mereka lakukan?
Berapa yang disumbangkan untuk negara yang mengakomodasi ruang beribadah mereka yang sudah sangat nyaman?
Berapa yang dipakai beli pulsa untuk chat esek-esek?
Berapa banyak yang digunakan untuk membayar jasa penyedia bot dan cyber army untuk menyebar hoax?
Berapa banyak yang digunakan untuk membangun masjid?
Berapa banyak yang digunakan untuk meng-umrohkan marbot masjid?
Berapa banyak yang digunakan untuk menggaji guru ngaji supaya anak-anak bisa fasih mendalami kitab dan agamanya?
Berapa klub malam tempat transaksi narkoba yang sudah mereka tutup?
Berapa bantuan untuk anak kesulitan sekolah yang mereka berikan?
Sumbangsih apa yang sudah mereka berikan untuk negara, yang katanya tempat pertama kalinya mereka melakukan salat Jumat?
Apa yang sudah mereka lakukan untuk umat dan negara sehingga mereka merasa layak untuk mengajak umat berjihad? Jihad apa?
Berapa kepentingan dan pesanan yang sudah rapi dibungkus dengan ayat-ayat suci?

Tapi terserah lah, itu pertanggungjawaban masing-masing. Hanya saja Bapak/Ibu KPI, tolong.. filter tayangan-tayangan siaran televisi, mana yang layak mana yang tidak. Bapak/Ibu KPI, tolong sekali.


Bapak/Ibu KPI, jangan sampai saya tanya langsung ke Bapak Presiden & Bapak Kapolri, apakah saya tidak memiliki hak asasi untuk memperoleh tontonan tivi yang berkualitas dan mencerdaskan??


0 Response to "112 dan Seruan Bunuh Bunuh Bunuh Disiarkan di Televisi: KPI Jadi Mandul Dan Tidak Berani Bertindak!!!"

Posting Komentar